Herman Deru  Inginkan Sumsel Jadi Tuan Rumah Pendamping PON XX

*Terima  Reses Anggota Komisi X DPR RI

PALEMBANG – Salamrakyat.com – Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) H Herman Deru meminta agar Komisi X DPR RI mendorong perkembangan olahraga di Sumsel. Keinginan itu disampaikannya, saat menerima pimpinan dan anggota Komisi X DPR RI  yang membidangi Pendidikan, Olahraga, dan Sejarah dalam rangka reses masa persidangan III tahun sidang 2020-2021 di Auditorium Bina Praja Setda Provinsi Sumsel, Senin (15/2).

Menurut Herman Deru, Sumsel memiliki prestasi yang cukup baik di bidang olahraga. Hal itu lantaran Sumsel sejak awal selalu mempersiapkan diri untuk menghadapi ajang kejuaraan olahraga.

Termasuk juga pada Pekan Olahraga Nasional (PON) XX di Papua yang rencananya akan bergulir pada Oktober 2021 mendatang. Dimana Sumsel merupakan provinsi pertama yang menggelar Pemusatan Latihan Daerah (Pelatda) untuk menghadapi even tersebut.

“Olahraga ini memang menjadi perhatian kita. Termasuk juga persiapan untuk pelaksanaan PON XX di Papua. Menghadapi itu, kita telah melaksanakan Pelatda. Ini bentuk komitmen kita agar bisa meraih posisi terbaik,” kata Herman Deru.

BACA JUGA =  E-Tilang Efektif Dalam Meminimalisir Kecelakaan

Persiapan itu, lanjutnya, tidak hanya digelar untuk 37 cabang olahraga (cabor) yang dipertandingkan dalam PON tersebut. Melainkan juga 10 cabor yang dicoret dari daftar yang dilertandingkan. Diketahui 10 cabor yang tidak masuk dalam daftar pertandingan yakni balap sepeda, bridge, dansa, gateball, golf, petanque, ski air, soft tenis, tenis meja, dan woodball.

“Kita harapkan Komisi X bisa mengupayakan 10 cabor tersebut bisa juga bisa diikutsertakan. Karena kita juga berpotensi mengukir prestasi di 10 cabor tersebut. Pelaksanaannya 10 cabor itu bisa dicarikan tempat baru. Jika dibutuhkan Sumsel pun siap menjadi tuan rumah pendamping untuk pelaksanaan 10 cabor tersebut,” paparnya.

Geliat olahraga di Sumsel lanjut HD, tak lepas juga karena didukung dengan fasilitas olahraga yang ada di Komplek Jakabaring Sport City. Bahkan Sumsel sendiri, kerap kali dipercaya untuk menggelar ajang kejuaraan olahraga internasional. Terbaru, Sumsel juga ditunjuk sebagai host city pelaksanaan pertandingan sepakbola dunia U20 yang sedianya digelar tahun 2022. Namun karena situasi pandemi covid-19 yang belum usai, pelaksanaannya harus diundur tahun 2023 mendatang.

BACA JUGA =  Peringatan Tahun Baru Islam Di Desa Panji Jaya, Ir.H.Marjito Bachri Ajak Masyarakat Untuk Hijrah dan Pererat Silaturahmi

Tidak hanya itu, sarana olahraga itu juga didukung dengan destinasi wisata alam Sumsel yang indah seperti danau ranau di Kabupaten OKU Selatan dan Pagaralam, sehingga selain fokus bertanding, para atlet dan official bisa langsung menikmati liburan dengan berwisata alam di Sumsel.

“Di danau ranau kita agenda rutin Ranau Gran Fondo yang sudah dua tahun ini kita gelar.  Pesertanya pun ribuan bahkan diikuti juga dari luar negeri,” tuturnya.

Disisi lain, Herman Deru juga menyarankan Komisi X DPR RI untuk mengupayakan kembali digelarnya Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) untuk siswa.  Hanya saja, upaya tersebut harus dilakukan dengan tidak mengabaikan kesehatan para siswa.

“Ada kebutuhan lain bagi psikologi anak, bukan hanya KBM, namun juga silahturahmi dengan teman. Kita belum berani melakukan belajar offline karena situasi pandemi ini. Kami harap Komisi X mendorong dengan menyegerakan suplay vaksin untuk diberikan ke seluruh siswa maupun tenaga pendidik,” terangnya.

BACA JUGA =  Stadion GSJ Sudah Penuhi Syarat Rekomendasi FIFA

Sementara itu, Wakil Ketua Komisi X DPR RI sekaligus Ketua Tim Reses Agustina Wilujeng Pramestuti mengungkapkan, 10 cabor yang dicoret dari ajang PON XX di Papua dimungkinkan untuk diikutsertakan kembali.

“Mungkin bisa dipertandingkan di tempat berbeda. Mudah-mudahan Sumsel bisa menjadi pendampingnya karena fasilitas olahraga di Sumsel sangat lengkap,” katanya.

Mengenai soal pendidikan, dia mengatakan pihaknya berupaya agar sekolah offline segera diberlakukan.

“Tentu vaksin harus disegerakan, sehingga sekolah offline bisa berjalan. Pemerintah juga harus menjamin guru, siswa dan lainnya aman dan tidak lagi khawatir.

Selain sektor ekonomi dan kesehatan, pendidikan juga harus menjadi prioritas penanganan karena bencana seperti ini bisa sampai tahunan,” pungkasnya. (hms/ril)
Print Friendly, PDF & Email

Komentar