Kasus Pembebasan Lahan Sembawa Kembali Menggelinding

 

  • Ormas GMPD Sumsel Temui Dugaan Penyimpangan dan  KKN

BATURAJA – SalamRakyat.com– Kasus pembebasan lahan Sembawa yang berada di Kecamatan Lengkiti dan Sosoh Buay Rayap Kabupaten OKU bakal kembali menggelinding setelah dilakukan investigasi oleh Ormas GMPD Sumatera Selatan yang menemukan banyak terjadinya dugaan penyimpangan dan menemukan aromah KKN.

 

Hal ini diungkapkan oleh Ketua Ormas GMPD Sumatera Selatan, Muslimin kepada awak media, Kamis (20/5), sekitar pukul 17.30 wib didampingi Ketua Bagian Tim Investigasi GMPD OKU, Kadarudin dan Jon bertempat di Sekretariat GMPD OKU, Jalan May. Iskandar Pasar Baru OKU.

Foto: Lokasi Masuk Perkebunan Pusat Penelitian Sembawa Lengkiti OKU

 

Menurut Muslimin  hal ini didapat setelah mendapat laporan masyarakat yang mengalami  keresahan  hingga Ormas GMPD Sumsel harus turun langsung melakukan investigasi kelapangan terkait pembebasan lahan yang dimiliki oleh Sembawa yang saat ini mencapai 487 ha, sebagian luas lahan Sembawa tersebut  diduga transaksi jual beli lahan antara masyarakat dengan pihak Sembawa hanya dengan menggunakan foto copy surat keterangan tanah (SKT)   bukan SKT asli.

BACA JUGA =  Puluhan Traktor Tanpa Operator Membajak Sawah Warga Hingga Gagal Panen

 

“Hasil investigasi kita banyak menemukan kejanggalan terkait pembebasan lahan masyarakat yang dilakukan tim pembebasan lahan Sembawa yang ketika itu dilakukan oleh Manager Sembawa wilayah Lengkiti dan SBR Kabupaten OKU, Dadang beserta timnya,” ujar Muslimin kepada awak media.

 

Menurut mantan Ketua PWI OKU ini, GMPD Sumsel menemukan aromah atau dugaan  KKN mulai dari pembebasan lahan masyarakat terkait besaran uang ganti rugi yang tidak transparan, transaksi  jual beli lahan sebagian besar hanya memakai foto copi SKT, sampai kepada  status Sembawa apakah menjadi Pusat Penelitian ataukah sebagai lahan produksi, sampai kepada sembawa di Lengkiti dan SBR itu diketahui jajaran PTPN Pusat atau tidak.

 

Sebenarnya berbagai pertanyaan hasil investigasi tersebut, Ormas GMPD Sumsel juga sudah melakukan beberapa kali berkomunikasi dengan Asisten Manager Sembawa OKU, Rahman dan kepada mantan Manager Sembawa, Dadang serta sempat melakukan komunikasi dengan Manager Sembawa OKU saat ini, Iwan Dala. Hasil wawancara itu juga akan menjadi sumber investigasi Ormas GMPD Sumsel.

BACA JUGA =  Kecamatan Paleleh Barat Melaksanakan Musrenbang Tahun 2021-2022

 

“Dalam waktu dekat Ormas GMPD Sumsel akan segera menindaklanjuti adanya dugaan penyimpangan dan KKN terkait Sembawa OKU langsung ke KPK di Jakarta.  Soalnya masalah ini pernah dilakukan pemeriksaan mulai dari Kajari OKU sampai ke Polda Sumsel namun penuntasannya belum diketahui pasti atau petugas hukum belum menemukan bukti konkrit,” papar Muslimin yang juga mantan ketua DPD Partai NasDem OKU.

 

Ormas GMPD Sumsel sangat meyakinkan hasil investigasi dilapangan akan membuka persoalan ini menjadi terang benderang dan akan langsung melaporkan hasil investigasinya ke KPK di Jakarta dan ditembuskan berbagai pihak penegak hukum termasuk kepada pihak Sembawa sendiri.

 

Sementara itu, awak media sempat kembali menemukan Asisten Manager Sembawa OKU, Rahman di rumah Dinasnya di desa Kungkilan SBR OKU, namun ketika ditemui beliau sedang berada di Kota Palembang sebagaimana ketetangan karyawan Sembawa dan ketika dihubungi melalui selulernya, Rahman tidak menyambungnya meski suara nada dering masuk.

BACA JUGA =  HD Beri Materi Kuliah Umum Mahasiswa Baru UBD Palembang

 

Foto: Plang Sembawa Pusat Penelitian Divisi VII yang saat ini diakui sebagai perkebunan karet produksi

Mantan Manager Sembawa OKU, Dadang yang ketika dikonfirmasi langsung oleh Ketua Ormas GMPD Sumsel, Muslimin melalui selulernya dan sebelumnya GMPD Sumsel sempat  mengutus  Tim Investigasinya kekediamannya    di Batumarta Unit II, ia  mengakui persoalan ini pernah di periksa di Kajari OKU dan Polda Sumsel dan sudah tidak ada masalah.

 

“Masalah ini pernah diperiksa pak di Kajari OKU dan Polda Sumsel dan sudah tidak ada masalah. Mengenai adanya temuan bapak terkait persoalan ini, saya sudah pension dan nanti saya akan komunikasikan kepada manager sekarang, Iwan Dala dan kepada Tim Pembebasan lahan Sembawa yang dulu, yang sebagian mereka juga sudah pension,” terangnya. (**)

 

 

 

 

Print Friendly, PDF & Email

Komentar