Kombespol (Purn) Lamazi Siap Memimpin OKU

 

  • Panggilan Niat Pengabdian Sebagai Putra Daerah
  • Untuk Membangun OKU Lebih Maju
  • Berkomitmen Tolak Fee Proyek

 

BATURAJA – Salamrakyat.com –  Ditengah kekosongan kepemimpinan (leadership vacancy) dan kehilangan kepemimpinan (loss of leadership), hadir sosok putra daerah, Kombespol (Purn). Drs. Lamazi yang siap memimpin Kabupaten OKU pasca meninggalnya Drs. H. Kuryana Azis dan Ditahannya Drs. Johan Anuar SH MM karena kasus korupsi lahan kuburan (TPU).

Foto: Kombespol (Purn) Drs Lamazi AS

Kabar hadirnya Lamazi ini mestinya menjadi angin segar bagi masyarakat Bumi Sebimbing Sekundang untuk merifres pemikiran, ditengah corat marit dan banyaknya masalah korupsi di Kabupaten OKU yang menjerat pemimpinnya.

 

Memang sangat  ironis,  pemimpin yang dipercaya melalui pemilihan kepala daerah (pilkada) serentak  tahun 2020 lalu oleh  masyarakat malah mencederai kepercayaan masyarakat itu sendiri dengan berlaku curang dengan menguras uang rakyat untuk kepentingan pribadi atau golongan tertentu saja.

 

Belum lagi adanya permainan kotor money politik di Pilkada OKU tahun 2020, menghiasi pemberitaan media cetak maupun online, hal ini mesti menjadi acuan, renungan dan pemikiran bagi seluruh elemen  masyarakat OKU untuk berfikir bahwa kedepan agar dapat memilih pemimpin dengan pemikiran yang matang dan hati nurani agar tidak salah menjatuhkan hak suaranya dan tidak lagi atau stop menerima uang money politik yang tidak seberapa karena yang dirugikan tetaplah masyarakaat OKU sendiri.

BACA JUGA =  Jelang Malam Pergantian Tahun Baru 2023, Polsek Semidang Aji Polres OKU Polda Sumsel Gelar Do'a Bersama

 

Seyidaknya ada tiga pokok pemikiran yang disampaikan mantan Akpol. Kombespol (Purn). Drs. Lamazi mengapa ia harus terjun langsung dan siap menjemput amanah kepemimpinan di Kabupaten OKU sebagaimana yang disampaikannya kepada wartawan media cetak maupun online yang sempat mewancarainya dan menjadi viral di youtube.

 

Sosok Lamazi yang merupakan suami AKBP. Dra. Ni Ketut Widayana Sulandari, wanita pertama yang menjadi Kapolres OKU ini dengan tegas dirinya siap menjadi kandidat Bupati OKU kedepan karena ingin memberikan pengabdian di tanah kelahirannya.

 

Foto: Momentum kebersamaan Kombespol (Purn) Drs. Lamazi AS bernyanyi bersama Ketua KPK, RI, Firli Bahuri dan Dra Ni Ketut Widayana Sulandari

 

“Saya sudah lama meninggalkan tanah kelahiran lebih kurang 38 tahun dan melanglang buana karena menjalankan tugas sebagai anggota POLRI, sudah saatnya saya mengabdikan diri saya di tanah kelahiran saya, yang kini jauh tertinggal dari daerah lainya di Indonesia,” ucapnya.

 

Selama menjalankan tugas menjadi anggota POLRI dan ditempatkan diberbagai daerah di Indonesia, Lamazi melihat kabupaten OKU merupakan kabupaten tertua dan telah melahirkan dua kabupaten karena pemekaran wilayahnya  yaitu Kabupaten OKU Timur dan OKU Selatan masih belum banyak menunjukkan kemajuan yang signifikan, maka keinginan untuk membangun OKU lebih maju dari saat ini menjadi idamannya.

BACA JUGA =  Bina Club Motor OSC, Naproni Minta Pengurus Langsung Gaspoll

 

“Kedua tentu saya akan membangun OKU lebih maju lagi karena OKU saat ini pembangunannya jauh tertinggal dari daerah lain di Indonesia, apalagi di tempat-tempat saya ditugaskan ketika masih aktif menjadi anggota POLRI,” jelas Lamazi.

 

Lebih lanjut Lamazi menjelaskan, pokok utama setelah niat tulus dan ikhlas pengabdian diri untuk tanah kelahiran dan kedua untuk membangun OKU lebih maju, tentunya hal ini berawal dengan pemikiran  merombak berbagai persoalan yang menjadi akar masalah mengapa OKU menjadi kabupaten  yang jauh tertinggal dibandingkan daerah kabupaten lainnya di Indonesia.

 

“ Jika amanah kepemimpinan sebagai Bupati OKU dapat diraih, hal utama yang harus dituntaskan adalah akar masalahnya yaitu adanya setoran fee proyek untuk kepala daerah,” tegas Lamazi.

 

Lamazi siap menandatangani kesepakatan dengan masyarakat OKU bahwa dirinya tidak akan mengambil fee proyek pembangunan yang 10 persen yang dia lihat selama ini yang menjadi akar masalah mengapa OKU jauh tertinggal dari kabupaten lain di Indonesia.

 

“ Setoran fee proyek itu ibarat ada baunya tetapi susah di ketahui pelakunya tetapi hal ini ada dan sudah menjadi rahasia umum. Jadi bagaimana OKU mau maju seperti daerah lain bila uang masyarakat mengalir kepada sekelompok orang atau golongan,” ungkapnya.

BACA JUGA =  Masyarakat Baturaja Apresiasi Kinerja KPA OKU

 

Lamazi mencontohkan seperti Bupati dan Wakil Bupati Muaraenim yang keduanya ditahan KPK karena mengambil fee proyek dan tertangkap tangan. Pertanyaan apakah Kabupaten OKU tidak mengambil fee proyek.

 

“ OKU bukan tidak mengambil fee proyek akan tetapi belum tertangkap saja dan ini sudah jadi rahasia umum.  Lihat saja pembangunan proyek di OKU baik fisik maupun pembangunan jalan kualitasnya sangat meprihatinkan,” beber Lamazi.

 

Oleh sebab itu, Lamazi dengan lantang siap melakukan revolusi kepemimpinan di OKU dan siap mengajak semua elemen masyarakat OKU untuk bersatu membangun OKU dan kedepan dirinya siap menjemput amanah kepemimpina sebagai Bupati OKU melalui jalur Partai Gelora dibawah kepemimpinan Fahri Hamzah.

 

“Saya sebagai Ketua DPD Partai Gelora OKU akan terus memberikan edukasi kepada masyarakat dan saya yakin masyarakat OKU dengan berbagai persoalan terjadi tidak mau mengulangi kesalahan dalam memilih pemimpin,” pungkasnya. (**)

Print Friendly, PDF & Email

Komentar