*Dilokasi Wisata Bukit Kapur Arosbaya
BANGKALAN – Salamrakyat.com – Seorang penambang, Iyalah Badrun (60), warga Desa Berbeluk Kecamatan Arosbaya Bangkalan Jawa Timur meninggal akibat ditimpah runtuhan tebing kapur dilokasi Wisata Bukit Kapur Arosbaya.
Tragadi yang merenggut nyawa Iyalah Badrun yang sempat menghebohkan warga sekitar tersebut terjadi, Senin (15/3) sekitar pukul 07.30 wib.
Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun wartawan Salam Rakyat.com dilokasi kejadian, seperti biasa Iyanah Badrun yang sehari-harinya sebagai salah seorang penambang batu kapur bersama salah seorang penambang lainnya di lokasi Wisata Bukit Kapur itu, sedang melakukan penambangan.
Tanpa di sadarinya, saat sedang melakukan penambangan batu kapur, tiba-tiba terjadi runtuhan bongkahan batu kapur hingga menimpa dirinya. Sementara seorang temannya berhasil selamat karena terlebih dahulu berlari karena sesaat sebelum terjadi runtuhan.
Sementara Iyalah Badrun tergeletak dan bagian tubuhnya mengeluarkan darah akibat ditimpah runtuhan batu kapur itu dan ia tewas di tempat kejadian perkara (TKP) dengan kondisi luka pada kepala dan lengan.
Kejadian yang sempat menarik perhatian warga ini, akhirnya dilaporkan kepada pihak Polres Bangkalan.
“Memang benar terjadi runtuhan bukit kapur saat Iyalah badrun bersama seorang temannya sedang melakukan penambangan. Iyalah Badrun tidak berhasil menyelamatkan diri sedangkan temannya sempat menyelamatkan diri karena sudah mengetahui tanda-tanda tebing akan runtuh,” ujar Kasubag Humas Polres Bangkalan, Iptu Arif DJ.
Menurut Iptu Arif, sebenarnya warga sudah memperingatkan kepada Iyalah Badrun agar segera pindah kelokasi lain karena ada tanda-tanda akan terjadi runtuhan bukit kapur, namun korban tidak mendengar karena mengalami gangguan pada pendengarannya hingga akhirnya terjadilah peristiwa itu.
“Memang sudah diingatkan warga untuk pindah lokasi lain, karena korban mengalami gangguan pendengaran sehingga ia tetap menambang dilokasi kejadian dan membuatnya tertimpah longsoran,” terangnya.
Lebih lanjut Iptu Arif mengatakan korban berhasil dievakuasi oleh warga sekitar dengan alat seadanya. Setelah dilakukan ecakuasi, pihak keluarga menolak untuk dilakukan autopsi.
“Karena adanya permintaan keluarga korban untuk tidak perlu dilakukan autopsy, maka jasad korban dievakuasi ke rumah duka,” Ungkap Iptu Arif seraya menyatakan pihak kepolisian telah memberi garis polisi di tempat kejadian perkara (TKP) agar masyrakat tidak mendekat.
Laporan Marhadi
Editor: Muslimin Baijuri, S.Ag
Komentar