Puluhan Traktor Tanpa Operator Membajak Sawah Warga Hingga Gagal Panen

OKU, Sumsel1039 Dilihat

Baturaja, Salamrakyat- Puluhan kerbau liar atau sering disebut Tenok kunjungi sawah warga Kemala Jaya Kecamatan Muara Jaya Minggu (10/07/2022).
Hewan yang dulunya sering dipakai untuk membuat, merapikan dan membajak sawah kini telah beralih fungsi menjadi mesin penghancur sawah.

Hal ini dikarenakan adanya sekelompok kerbau yang dianggap liar oleh warga Kemala Jaya karena, kerbau ini dilepas tanpa adanya penangkaran. Hingga kini belum di ketahui siapa pemilik puluhan hewan berkaki empat tersebut.

Warga Kemala Jaya kini menjadi resah akibat ulah puluhan kerbau liar tersebut. Karena segerombolan kerbau itu seharusnya di gembala oleh sang pemilik agar hewan tersebut bisa diatur dan dikondisikan serta tidak menyerang sawah warga.

BACA JUGA =  Rektor UNBARA Serahkan Bantuan Donasi Untuk Arka Dewantara (14)

Deni menyampaikan kepada awak media perihal masalah yang dialami di desanya saat ini.
Bagaimana cara menanggulangi kerbau yang dianggap liar ? atau kerbau yang sengaja dilepas oleh warga. Apakah ada undang-undang perihal tata kelola hewan berkaki empat yang diliarkan dengan sengaja ataupun tidak disengaja dilepas oleh pemiliknya.

“Segerombolan kerbau liar itu biasanya mendatangi sawah warga pada malam hari . Malam Selasa 11/07 sawah warga lagi lagi didatangi oleh puluhan kerbau. Memakan tanaman berkubang disawah. Hingga membuat sawah warga menjadi hancur bila terus menerus di datangi oleh puluhan kerbau itu besar kemungkinan dapat mengakibatkan gagal panen” ujar Deni.

BACA JUGA =  Pembekalan Alumni Universitas Baturaja (Unbara) Angkatan XXIII Tahun 2019, Dibuka Oleh Bupati OKU Drs. Kuryana Azis

Warga mengharapkan pemerintah setempat turut serta untuk menuntaskan masalah ini. Agar sawah mereka tidak lagi diganggu oleh segerombolan kerbau yang dianggap liar itu.

Apabila kerbau tersebut memiliki tuannya maka sepatunya sang pemilik hewan berkaki empat itu segera mengkondisikan hewan ternaknya agar tidak mengganggu sawah warga. Apabila puluhan kerbau itu jelas-jelas tidak memiliki tuan maka warga akan bertindak tegas bergotong-royong.

Menangkap dan membagi daging kerbau liar itu kepada warga-warga yang terkena dampak dari ulah kerbau itu . Sebagai penyelesaian akhir dari masalah yang mereka alami dan bentuk ganti rugi terhadap kerusakan sawah warga.(M.As)

Print Friendly, PDF & Email
BACA JUGA =  Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Jadikan Ir. H. Marjito Bachri Sebagai Panutan.

Komentar